Sunday, October 30, 2016

Kelas Bahasa Inggris (1) : Simple Past Tense (1)




Halo!

Selamat datang di kelas Bahasa Inggris di pertemuan pertama! Kelas Bahasa Inggris ini dibuat khususnya untuk Tuli agar lebih mudah belajar Bahasa Inggris, secara umum, kelas ini juga diperuntukkan untuk umum yang ingin belajar tentang Bahasa Inggris.

Langsung saja kita mulai ya! :) Materi kali ini adalah tentang Simple Past. Apakah itu?

Simple past adalah tenses atau grammar Bahasa Inggris yang kita gunakan ketika menceritakan atau membahas masa lampau. Jadi, ketika membahas sesuatu yang sudah terjadi, kita wajib menggunakan Simple Past.

Canon Photomarathon Indonesia

Bagi pecinta fotografi adanya ajang fotografi seperti  Canon Photomarathon Indonesia adalah kesempatan untuk mengembangkan potensi dan bakat dalam bidang fotografi. Pergelaran tahunan yang diadakan oleh Canon ini memasuki tahun ke-8 dan tahun ini kota Surabaya terpilih sebagai tuan rumah. Kegiatan ini juga digelar di Negara Asia lainnya seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, Hongkong, dan India. Ajang fotografi ini adalah yang terbesar di Asia. Dan pesertanya berkesempatan belajar langsung dari pengalaman Justin Mott fotografer dari Amerika Serikat.

Salah satu dari teman kami di Akar Tuli juga ikut berpartisipasi di acara Canon Photomarathon Indonesia, namanya Jefri Minaka. Jefri bergabung dengan 700 fotogfer peserta Canon Photomarathon Indonesia pada 22 Oktober kemarin. Kami keluarga besar Akar Tuli sangat bangga dan turut mendukung dengan doa dan memberi semangat dari kota Malang. Adapun pencapaian dan keberhasilan adalah sebuah keberuntungan yang tak dapat ditebak datangnya. Bagi kami tidak masalah, masih ada kesempatan di waktu yang lain. Tetap semangat mengembangkan potensi dan bakat di bidang fotografi Jefri!


__________________________

ditulis oleh Ai.


Thursday, October 27, 2016

Jalan-jalan ke Musium Tubuh “The Bagong”

Pada postingan sebelumnya kami bercerita perjalanan teman teman Akar Tuli ke Taman Safari. Cerita tersebut berjudul “Melancong Ke Taman Safari Bersama Akar Tuli”. Nah, sekarang kami akan menguraikan perjalanan volunteer Akar Tuli ke Musium Tubuh pada hari Ahad, 23 Oktober kemarin. Kami (Idot, Tanti, Retno, & Ai) sampai di Musium Tubuh “The Bagong” sekitar pukul 10. Masuk ke bangunan yang berbentuk bagong itu dan kami kagum dengan keindahan di dalamnya. Di Musium ini terdapat akses visual yang sangat memanjakan para pengunjung. Misalnya seperti simulasi visual dari organ organ tubuh manusia yang juga dilengkapi layar untuk memutar video serta ada teks berbahasa Indonesia. Aksesibel banget, kan ? 

Setelah pintu masuk kami naik lift ke lantai 2 dan masuk area mulut. Kami dapat tentang lidah, gigi, serta organ organ mulut yang dijelaskan oleh seorang petugas museum. Di setiap area yang kami pelajari ada petugas yang memberi penjelasan tentang organ tubuh manusia. Selanjutnya area mata dan kami dapat menyaksikan simulasi bagaimana kita dapat melihat sebuah benda yang ada di depan kita. Petugasnya juga melengkapi penjelasan yang ada di layar simulasi. Intinya ketika mata melihat sebuah benda yang memantulkan cahaya menembus kornea, kemudian pupil, dan terus pada bagian organ yang ada di mata hingga sampai pada otak. Dan diterjemahkan oleh otak sehingga kita menjadi tahu apa yang kita lihat. Hal yang sederhana akan tetapi melalui proses yang sangat rumit dan panjang. Begitu Dahsyat kuasa Tuhan yang menciptakan. 

Tuesday, October 25, 2016

Melancong ke Taman Safari Bersama Akar Tuli

Pada hari Minggu, 9 Oktober 2016 Akar Tuli mengadakan kelas bahasa isyarat di taman Mojolangu. Kelas bahasa isyarat adalah kegiatan rutin yang diadakan komunitas Akar Tuli untuk para volunteer yang diajari langsung oleh anggota Akar Tuli. Terperangkap hujan yang tak kunjung reda tak menghalangi semangat kami untuk belajar di kelas bahasa isyarat. 

Materi pertama di kelas 1 yaitu kami belajar isyarat dasar seperti mengulang belajar abjad dari A-Z. Belajar angka dasar dari angka isyarat 1-30, menghafal nama isyarat hari dan bulan. Sekitar 3 jam kami belajar, akan tetapi karena hujan tak kunjung reda kami melanjutkan dengan beberapa permainan dan tebak tebakan. Kebersamaan kami tak berakhir begitu saja meskipun kelas bahasa isyarat sudah usai. Kami melanjutkan kebersamaan ke tempat salah satu teman volunteer yang sedang berulang tahun beberapa hari yang lalu. 

“Kami adalah sebuah keluarga…” begitulah kalimat yang selalu kami jadikan sebuah jargon perekat rasa kepemilikan kami. Sebuah kata kata seolah menjadi sugesti yang paling ampuh menjadi pengikat persaudaraan kami, Akar Tuli. Sebagaimana layaknya keluarga kami memasak bersama dan makan bersama pada hari itu. Setelah makan kami diantara teman Akar Tuli berbagi cerita tentang pengalaman berkunjung wisata Taman Safari 8 Oktober sehari sebelum kegiatan kelas bahasa isyarat.
Kami volunteer dan teman teman Tuli yang ada berkumpul di menyimak cerita dari Rieka, Yoga, dan Jefri yang bercerita secara bergantian dan diinterpretasi oleh Rima. 

Cerita diawali ketika anggota Akar Tuli berangkat ke Taman Safari berjumlah 10 orang dengan mengendarai motor. Cuaca sangat cerah ketika rombongan Akar Tuli berangkat ke Taman Safari Pandaan. Perkiraan teman teman Akar Tuli cuaca di lokasi Taman Safari. sangat panas, sehingga mereka mengenakan pakaian yang tidak terlalu tebal untuk menghindari rasa gerah. Akan tetapi kenyataannya berbeda dengan yang diprediksi cuaca di Taman Safari sangat dingin seperti di kota Batu. 

Ada cerita menarik ketika rombongan Akar Tuli bertemu dengan petugas yang akan mendampingi mereka adalah orang yang bisa berbahasa isyarat. Sayangnya ketika ditanya lebih jauh si petugas malah tampak malu malu. 

Menikamati akhir pekan dengan berkunjung ke tempat wisata memanglah momen yang menyenangkan. Salah satunya berkunjung ke Taman Safari. Seperti yang dilakukan teman teman Akar Tuli. Di Taman Safari mereka bisa refreshing mengenal lebih dekat beraneka ragam satwa dan binatang yang lainnya. Show sirkus dan permainan menantang seperti Roller Coaster. Selain itu juga terdapat wahana rumah hantu. 

Teman  teman Akar Tuli senantiasa memanfaatkan waktu luang untuk berlibur. Kebiasaan sederhana seperti ini adalah cara Komunitas Akar Tuli untuk saling mempererat persaudaraan dan kebersamaan sesama anggota. Selain itu berlibur sangat bermanfaat untuk kesehatan mental, dan menambah wawasan.
----------

written by: Rieka, Yoga, Jefri
edited by: Ai


Wednesday, October 19, 2016

Kode Etik Volunteer


Hai, readers! Assalamu’alaikum Wr Wb.
Saya Octaviany Wulansari. Saya dipanggil Ovik dan bertugas sebagai koodintor volunteer Akar Tuli. Saya bertanggungjawab mengurus volunteer-volunteer Akar Tuli sebagai juru Bahasa Isyarat. Selain itu, ketua Angelius Wahyu Utomo, Uut, dan wakil ketua Yoga Dirgantara meminta saya menjadi koodintor dikarenakan pengalaman banyak, sering mengikuti kegiatan Tuli seperti Gerkatin Solo sejak hampir 10 tahun lagi. Sekarang saya masih mahasiswi Universitas Brawijaya, semester 7 dan berkesempatan kembali aktif di kegiatan Akar Tuli karena pada semester 6 kemarin saya sempat tidak aktif karena sibuk kuliah. 
Saya juga berniat membuat rencana tentang kode etik khusus volunteer Akar Tuli. Sebelumnya, saya ijin pada mas Phiter dari JBI (Juru Bahasa Isyarat) Jakarta dan akan memberi undangan kepada Mas Hasby ‘Bias’ Assafil, yang dipanggil Bias, yang lahir di Solo dari DVO (Deaf Volunteering Organization). Saya memilih Mas Bias sebagai pemateri karena dia berasal dari DVO Solo dan JBI, sehingga mempunya pengalaman yang penuh sejak 2012 sampai sekarang. Beliau pun mempunyai kegiatan tugas JBI kemana-mana. 
Akhirnya, acara kode etik terlaksana pada tanggal 15 Oktober 2016 pukul 13.00-16.00 sore selesai di Food Factory Malang. Alhamdulillah, volunteer seru dan aktif bertanya Mas Bias. Beliau juga senang karena volunteer merespon dengan baik dan sadar akan pentingnya kode etik juru Bahasa Isyarat.


Tuesday, October 18, 2016

Komunitas ini Aksi Arek Tuli Malang (AKAR TULI)




Komunitas yang dikenal dengan nama AKAR TULI ini terdiri dari 20-60 orang, yang terdiri dari Tuli dan volunteer. Jefri, sebagai bendahara AKAR TULI yang sekarang berkuliah di Vokasi UB, berkata bahwa dia dan teman-teman Akar Tuli telah membentuk komunitas ini sejak tahun 2016. Ovik, seorang mahasiswa UB jurusan psikologi yang juga seorang Tuli berkata bahwa komunitas ini terbentuk karena pada awalnya banyak teman Tuli yang berkumpul untuk Pelatihan Bahasa Isyarat dengan volunteer, dan akhirnya berfikiran untuk membentuk suatu komunitas.

Untuk bergabung dengan komunitas ini tidak dibutuhkan syarat yang begitu rumit, hanya dengan memiliki niat untuk belajar Bahasa Isyarat dan mau rajin latihan sudah bisa untuk mengikuti komunitas Akar Tuli, kata Ovik lagi. Anggota Akar Tuli tidak hanya Tuli saja, tetapi orang hearing juga bisa bergabung.


Tujuan dari bentuknya komunitas ini adalah agar masyarakat mau mengakui keberadaan Bahasa Isyarat. Selain itu, dengan adanya volunteer sebagai interpreter, memudahkan bagi Tuli untuk berkomunikasi dengan hearing. Volunteer juga dapat mengasah kemampuan berbahasa isyaratnya disini.  

AKAR TULI mempunyai kegiatan rutin setiap hari minggu di CFD Kota Malang untuk mengajarkan Bahasa Isyarat ke khalayak umum. Berikut adalah dokumentasi acara di CFD yang diadakan Minggu, 16 Oktober 2016. 

(dari kiri) ada adit, retno, faiq, dan sefa yang sedang mengajari bahasa isyarat

yang paling kanan ada Kak Ai, kira-kira itu isyarat apa ya yang diperagakan kak Ai? :)

yang berbaju merah itu namanya Kak Alif, mahasiswa UM 

waktu pelatihan bahasa isyarat santai kok suasananya, smabil telfonan pun boleh :D


Ini namanya Kak Sry, yang lagi promoin Bahasa Isyarat


ini huruf H ya :)






 


suasana pagi-pagi di CFD

Ini huruf P, ya kak

Kalau ini namanya Kak Rima



Lagi meragain huruf G




Yang sebelah kiri ini namanya Kak Uut



Keluarga besar AKARTULI. Jangan lupa datang ke CFD minggu depan ya! :)

________________________________________________________________________________

written by : Jefri
edited by : Gadis
documented by : AI

Friday, October 7, 2016

Talk show Akar Tuli di Radio Mas FM

Sabtu (02/10/2016), akar tuli diundang pada sebuah acara talk show yang diadalan oleh Mas Radio FM. Talk show ini dihadiri oleh Angelius Wahyu Utomo dan Yoga Dirgantara sebagai ketua dan wakil ketua dari Komunitas Akar Tuli Malang, selain itu ada Faridotul Komariya dan Aisyah sebagai volunteer interpreter Komunitas Akar Tuli Malang. Mereka tiba disana pukul sembilan, acara dimulai pukul sepuluh.


Thursday, October 6, 2016

Hari Tuli Internasional (2)

Masih seputar topik perayaan Hari Tuli Internasional (HTI). Tahun ini kota Malang menjadi ‘tuan rumah’ perayaan HTI Jawa Timur. Beberapa perwaklan dari anggota GERKATIN Malang dan anggota Akar Tuli turut ambil bagian sebagai panitia di acara paripurna se-Jawa Timur itu.

Berikut susunan panitia perayaan Hari Tuli Internasional kota Malang, 2 Oktober 2016:

1. Ketua Koordinator Lapangan :Muh. Rizal Yahya dan Umi Indriana Maharani

2. Pembawa Acara MC :Bambang Sumanto (DPD)

3. Pembacaan Doa :Samsul

4. Juru Bahasa :Sry March (PSLD UB) dan Meilisa Trisetya Arum (PSLD UB)

5. Pengatur Konsumsi :Tri Agustin Indrayati (DPC & DPD), Riki Utami Pramutyasih (DPC), Endah (DPD), Gebby(DPD)

6. Pengatur Jalan Sehat & Fashion :Arief(DPD), Dimas(Pertma FC & Akar Tuli), Rhamadhani FP (Pertuma & Akar Tuli), Souma TW(DPC & Akar Tuli), Filemon AL(Pertuma FC & Akar Tuli), Fatnan

7. Pengatur Piala & DoorPrice :Rina Meisdiyati(DPC), Hari(DPD), Divia NF(Akar Tuli), Ahmad Kusaeni(DPC), (dibantu koodinator lapangan)

8. Dokumentasi :Aditya Maulana(DPC & Akar Tuli), Moch. Alfandi Rizki (DPC) & Edi Winarko(Shinning Deaf Batu)

9. Juri Melukis :Divia NF(Akar Tuli), Aditya Maulana(DPC & Akar Tuli), & Zonny Herdiantoro, S.Pd. M.Pd. (Guru SLB)

10. Juri Fashion Busana :Yoga Dirgantara(DPC & Akar Tuli) & Marquel Dwi Putranto(PSLD UB)

11. Juri BISINDO :Rieka Aprilia Hermansyah(Akar Tuli), Sry March(PSLD UB), & Meilisa TA(PSLD UB)

12. Transportasi :Moh. Abu Hasan(DPC & Akar Tuli), Adimas Ikbar Nasrullah(Akar Tuli), & Fathan(DPD)

13. Keamanan :Rendy Ardilles(DPC), Moch. Eko Purbowiyanto(DPC & DPD), & Sapto(DPD)

Berikut foto-foto hasil dokumentasi Hari Tuli Internasional kota Malang:
Rieka
Yoga





________________________________________________________________

Writen by Rieka & Ai

Wednesday, October 5, 2016

Hari Tuli Internasional



Hari Minggu lalu, tepatnya 2 Oktober, Akar Tuli dan GERKATIN memperingati hari tuli internasional. Menurut seorang volunteer Akar tuli yang bernama Rofi,  acaranya sery. Di acara ini kita bisa mengenal banyak teman-teman deaf dari seluruh Jawa Timur dan bisa mensosialisaikan juga tentang hak-hak Tuli, bahwa mereka memiliki kesempatan yang sama. Tadi sempat juga ada ibu-ibu yang tanya tentang Tuli, komunitas Tuli di Malang, dan ibu itu juga baru tau kalau ternyata ada sekolah inklusi termasuk kampus inklusi juga. Ibu tersebut kaget kalau di Universitas Brawijaya memberikan kesempatan bagi difabel untuk kuliah dan mendampingi mereka ketika kuliah. Dari situ beliaunya jadi tau bahwa tidak ada diskriminasi dan perbedaan antara hearing dan Tuli, semua punya peluang yang sama hanya kita saja yang harus membantu dan memberikan mereka kesempatan.

Sebagai orang hearing, Rofi merasa senang sekali,  bisa merasa jadi bagian dari semangat mereka, bisa ikut merasakan kebahagiaan mereka juga, apalagi tadi karya karya mereka bagus sekali. "Aku ngerasa kalah sama mereka hehehe." kata Rofi. 

Monday, October 3, 2016

Talkshow Keluarga Besar Akar Tuli bersama Andalus 91.1 FM

Apa itu Akar Tuli?
Kenapa disebut Akar Tuli?

Kedua pertanyaan tersebut mengawali sesi wawancara dari radio Andalus 91.1 FM pada hari Sabtu, 24 September 2016 tepat pada pukul 15.00 WIB. Rieka Aprilia Hermansyah (bendahara akar tuli) dan Yoga Dirgantara (wakil ketua akar tuli) sebagai perwakilan dari Akar Tuli didampingi 2 orang Volunteer, Rima dan Gadis sebagai Juru Bahasa Isyarat. Aksi Arek Tuli Malang yang disingkat “Akar Tuli” secara resmi berdiri tanggal 13 September 2013. Akan tetapi proses diskusi Arek-Arek Tuli membentuk komunitas Akar Tuli sejak tahun 2012. Penggagas berdirinya Akar Tuli adalah Fikri mahasiswa Tuli jurusan Seni Rupa di UB.

Beragam kegiatan di Komunitas Akar Tuli diantaranya adalah pelatihan bahasa isyarat pada masyarakat umum, salah satunya di CFD. Memberikan informasi mengenai budaya Tuli kepada masyarakat. Selain itu Akar Tuli juga sering diundang perform di organisasi lain.

Sebagian masyarakat umum masih sulit membedakan kata “Tuli” dengan “Tunarungu”. Padahal keduanya memiliki pemahaman yang berbeda. Tunarungu berarti kerusakan atau keadaan sakit, sedangkan kata rungu berarti pendengaran. Orang Tuli itu bukan orang sakit, karena keadaan Tuli bukan sebuah penyakit. Melainkan Tuli adalah sebuah identitas cara berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Sebagai individu ataupun sebuah komunitas orang Tuli sama dengan orang dengar/hearing, hanya cara berkomunikasinya yang berbeda.