Tuesday, December 31, 2013

Kelas Bahasa Isyarat

Pelatihan Bahasa Isyarat memang selalu diadakan setiap hari sabtu pada minggu kedua dan keempat di setiap bulannya. Setiap pertemuannya, teman tuli selalu berusaha memberikan materi berbeda namun berkelanjutan dengan cara yang terbaik. Jadi materi di setiap pertemuan pelatihan bahasa isyarat memang berkelanjutan supaya teman-teman hearing semakin bertambah bahasa isyaratnya. Contohnya nih untuk pelatihan pertama (cek yuuuk http://akartuli.blogspot.com/2013/12/pelatihan-bahasa-isyarat-pertama.html), materinya tentang komunikasi  tuli, huruf isyarat dan beberapa kata-kata yang sering kita ucapkan dalam perkenalan. Sementara itu, pelatihan kedua ( cek yuuk http://akartuli.blogspot.com/2013/12/review-pelatihan-bahasa-isyarat-kedua.html), materinya tentang ekspresi, gerak tubuh dan sedikit tentang dialog perkenalan dalam bahasa isyarat. nah ada bedanya kan. Ketika pelatihan bahasa isyarat pertama, teman hearing  mengenal kata-kata perkenalan dalam bahasa isyarat (dengan ekspresi datar atau mungkin masih bingung), tapi pada saat pelatihan  kedua, teman hearing belajar untuk berkenalan dalam bahasa isyarat, tetapi harus dengan ekspresi dan gerak tubuh.

Hayo, penasaran ama pelatihan bahasa isyarat yang ketiga gak?
Hehe.. tunggu informasi lebih lanjut yaa.


Thursday, December 26, 2013

review pelatihan bahasa isyarat kedua

Halo...
Apa kabarnya? Kami berharap kamu semua dalam keadaan baik. Maaf ya, postingan ini terlambat dimasukkan ke dalam blog Akar Tuli karena pengurus keasikan ngerjain tugas nih. Hehehe.. postingan kami sekarang adalah tentang Pelatihan bahasa Isyarat ke dua yang diadakan pada tanggal 21 Desember 2013 kemarin. Memang Kami, pengurus Akar Tuli selalu berharap memposting seluruh acara yang diadakan Akar Tuli ke dalam blog Akar Tuli. Tujuannya adalah memperkenalkan semua acara kami kepada semua peserta ataupun masyarakat Dunia yang belum bisa hadir di acara Akar Tuli. Hehe J . selain itu kami berharap dengan adanya berbagai postingan kami, teman-teman bisa lebih bersemangat untuk mengikuti acara kami dan siapa tahu kalau wajah diantara pembaca blog Akar Tuli ini ada yang keposting di blog kami.. 

Tuesday, December 17, 2013

Pelatihan Bahasa Isyarat pertama.

Seminggu yang lalu, tanggal 7 Desember 2013 Akar Tuli mengadakan pelatihan bahasa isyarat untuk pertama kalinya secara formal. Sebenarnya Akar Tuli sudah mengadakan beberapa kali pelatihan bahasa isyarat, namun sifatnya santai dan biasanya hanya untuk beberapa teman-teman hearing saja. Makanya, pengurus Akar Tuli sepakat untuk mengadakan pelatihan bahasa isyarat yang lebih resmi, peserta yang banyak dan materi yang berbeda setiap pertemuanya.

Wednesday, December 11, 2013

belajar Abjad Isyarat, yuuuuk.. :)



Materi Belajar Bahasa Isyarat hari ini adalah belajar untuk mengeja dalam bahasa Isyarat. Sebenarnya dalam pengejaan huruf bahasa isyarat terbagi menjadi dua, yaitu menggunakan satu tangan dan menggunakan dua tangan. sebagian besar teman tuli memang menggunakan satu tangan tetapi teman-teman tuli juga paham kok dengan dua tangan. kita pilihkan belajar dengan menggunakan dua tangan karena lebih mudah untuk dihafal dan lebih menyerupai huruf aslinya.selain itu, pemakaian dua tangan sebenarnya lebih ke ciri Indonesia. karena dua tangan tersebut berasal dari bahasa isyarat asli Indonesia. sementara pemakaian satu tangan lebih menunjukkan bahasa isyarat Internasional dan lebih kepada kurikulum pendidikan yang ada di sekolah luar biasa.


cara belajarnya mudah kan?
urutannya sebagai berikut:
A B C D E
F G H I J
K L M N
O P Q R S
T U V W
X Y Z

gimana? mudah kan.. yuk mulai menghafalkannya.

sekalian promosi ini, gambar yang kita upload sebenarnya merupakan gambar produk stiker dari Akar Tuli. temen-temen yang berminat mendapatkannya, bisa dapat dari pengurus Akar Tuli.

Selamat Datang

Pip...pip...pip.... *bunyi sms
“Selamat siang, teman. Terima kasih sudah mendaftar di pelatihan bahasa isyarat komunitas akar tuli malang. Informasi berikutnya akan kami jarkomkan melalui sms atau melalui twitter di @AkarTuli”

Eh apaan itu?
Halo... kita, temen-temen tuli lagi mau buat pelatihan isyarat yang bertujuan untuk mensosialisasikan bahasa isyarat. Selama ini, banyak orang yang mempermasalahkan perbedan bahasa antara masyarakat hearing dan masyarakat Tuli. Oleh karena itu, pelatihan bahasa isyarat bertujuan untuk mengenalkan bahasa isyarat kepada masyarakat luas.

Siapa Kami?

Kalau tidak kenal, pasti tidak sayang. Pepatah itu sudah kita tahu sejak kita masih duduk di bangku sekolah dasar. Dan aku merasa bahwa pepatah itu memang betul. Ketika kita tidak mengenal orang lain, maka tidak heran jika kita mungkin saja merasa aneh, kaku atau bahkan benci terhadap orang itu. perasaan benci yang sebenarnya hanya dari pemikiran sesaat itu aku yakin bisa berubah ketika kamu berusaha mengenal lebih jauh tentang banyak hal. Mungkin kita mulai dari masyarakat tuli. 

Pertama, Saya dan teman-teman saya adalah seorang tuli. TULI! Bukan tuna rungu. Bagi sebagian besar dari kami yang sudah pernah masuk di berbagai organisasi tuli menyadari bahwa kata-kata ‘tuna rungu’ tidak cocok bagi kami. Tuna artinya gangguan atau sakit sementara itu rungu artinya mendengar. Jadi kalau kita gabungkan artinya gangguan atau sakit dalam pendengaran. Betul, kami tidak bisa menangkap informasi dalam hal suara, tapi jika kami disebut seseorang yang sedang sakit adalah hal yang kurang tepat bagi kami. Sakit selalu identik dengan dokter dan obat, atau bagi kami selalu identik dengan terapis dan terapi-terapi yang menyakitkan atau mungkin alat bantu dengar yang terkadang membuat kami pusing. Itulah sebabnya kami selalu menghindari dengan sebutan tuna rungu dan tuna wicara, kami lebih senang menyebut diri kami sebagai TULI!

Kedua, kami tidak bodoh. Kami tidak menyalahkan kalian yang masih sering menyebut kami sebagai tuna rungu, tuna wicara, orang yang bodoh, orang yang selalu bermain dan berbagai kata-kata negatif yang kalian pikirkan tentang seseorang seperti kami. Kami merasa perkataan itu sebenarnya hanya karena pengaruh media yang selama ini menceritakan kehidupan kami sebagai masyarakat yang butuh perhatian khusus dengan kata-kata yang menjadikan seorang hearing menjadi kasihan terhadap kami. Padahal sebenarnya, kami juga memiliki kesempatan berprestasi seperti kami. Tuli juga manusia berpendidikan. Jika kami pintar, kami bisa menjuarai banyak hal. Tetapi jika kami tidak memiliki bakat yang menonjol, kami akan menjadi murid biasa. Sama seperti kalian, masyarakat hearing kan? Jadi jika kami menjadi murid biasa yang minim prestasi, itu bukan karena kami Tuli. 
Ketiga, normal dan tuli itu berbeda. Masyarakat masih berpikir bahwa kami adalah golongan yang berbeda bila dibandingkan dengan masyarakat hearing. Kami seakan terkucilkan dari kehidupan masyarakat ini hanya karena kami menggunakan bahasa yang berbeda. Padahal jika kalian melihat kehidupan kami sehari-hari dengan pemikiran yang netral, kalian pasti melihat bahwa tidak ada perbedaan diantara kalian dan kami. Kalian, masyarakat hearing menggunakan bahasa verbal atau oral untuk berkomunikasi, sementara kami, masyarakat tuli menggunakan bahasa isyarat untuk berkomunikasi. Kalian, masyarakat hearing mengikuti pendidikan sesuai kurikulum pemerintah, mengikuti UAN untuk lulus, UAS untuk naik kelas dan ujian masuk untuk masuk perkuliahan. Sementara kami, masyarakat tuli juga mengikuti semua yang kalian lalui itu. 

Kami pikir masih banyak pandangan yang sebenarnya hanya mitos mengenai seseorang yang memiliki ketulian. Pernyataan di atas juga tak harus memaksa kalian untuk langsung mencintai tuli karena kami pikir semua itu hanya masalah waktu. Seperti yang kami katakan di awal, tak kenal maka tak sayang. Semakin kalian tak mengenal tentang kami, maka kalian akan semakin tak sayang pada kami atau bahkan membenci kami. Ini bukan masalah kalian saja yang harus bergerak. Kami juga sedang bergerak. Kami tidak ingin selalu dikucilkan dan mengucilkan diri. Kami sekarang sedang bergerak untuk menyebarkan informasi sebenarnya mengenai tuli kepada masyarakat hearing. Kami percaya bahwa kita, kami dan kalian diciptakan oleh Allah sang Maha Sempurna dan Maha Pengasih. Jadi saling mengasihilah kita karena kasih sayang lah yang menjadikan kita sebagai manusia yang saling menyayangi. 
Terima kasih.